Kebudayaan Lokal Jepara

Di Kabupaten Jepara terdapat berbagai jenis kesenian, yaitu:

1. Barongan Dencong

Pagelaran Seni Barongan Dencong[1] adalah seni Kebudayaan Tradisional asli dari Kabupaten Jepara. Kesenian ini sering diadakan pada acara HUT Jepara, juga memeriahkan kirab budaya Jepara

 

2. Wayang Golek Langkung

Wayang Golek Langkung adalah wayang khas dari Kabupaten Jepara, wayang tersebut merupakan wayang golek yang terbuat dari pring[1] (bambu).



Nama Wayang Golek Langkung mempunyai filosofis yang cukup mendalam. Selain memang diambil dari bentuknya yang seperti Wayang Golek, kata Golek juga berarti dalam bahasa Jawanya yaitu golek atau dalam bahasa Indonesia yaitu mencari. Sedangkan kata Langkung yang dalam bahasa Jawa berarti luwih/kaluwihan atau dalam bahasa Indonesia yaitu lebih/kelebihan. Sehingga nama Wayang Golek Langkung bisa diartikan mencari kelebihan. Mencari kelebihan yang dimaksud adalah mencari kelebihan di dunia. Lebih pintar, lebih berguna bagi masyarakat luas, juga lebih siap menghadapi hidup setelah kehidupan (kematian), berharap menjadi insan yang tidak tergolong orang yang merugi. Sesuai komitmen anggota sendiri yang memang sepakat bahwa mencari ilmu atau belajar itu dari jabang bayi abang nganti tumekaning akhir (dari lahir sampai meninggal). Cerita yang diangkat dalam penggarapan wayang juga tak jauh dari tema-tema sosial budaya, kesenian, dan masyarakat sekitar.

3. Tari Kridhajati

Tari Kridhajati merupakan tarian khas asal kota ukir yaitu Jepara, Jawa Tengah. Tarian yang bisa dipraktikkan satu orang, berkelompok maupun secara massal ini menggambarkan masyarakat Jepara yang adiluhung dalam berkarya seni. 



 Jika memperhatikan geraknya, tarian ini jelas menggambarkan proses kinerja kerajinan ukir. Mulai dari pencarian kayu di hutan, menggambar obyek di kayu, menatah, hingga diplitur dengan warna-warni yang memukau dan dikemas. Setelah tahap itulah, ukiran yang telah jadi kemudian dipasarkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA LOKAL JEPARA

Potensi Lokal Jepara